PUSTAKA DIGITAL TEBAR ILMU PENGETAHUAN UNTUK KEMAJUAN DUNIA PENDIDIKAN, SILAHKAN DOWNLOAD SEMUA BUKU - BUKU YANG KAMI SEDIAKAN, DAN JANGAN LUPA KIRIM LINK INI KE KAWAN - KAWAN ANDA YANG LAIN, SEMOGA BERMANFAAT
Sekali Memberi Kebaikan,Maka akan Kembali 10 Kebaikan

Sabtu, 21 Oktober 2023

Struktur Kurikulum Merdeka dalam Setiap Fase

 


Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu: berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.

Berikut adalah beberapa prinsip pengembangan struktur Kurikulum Merdeka.

Struktur Minimum

Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.

Otonomi

Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.

Sederhana

Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.

Gotong Royong

Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya.

Struktur Per Jenjang

Pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka diatur berdasarkan jenjang, yaitu PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.


Pengorganisasian Pelaksanaan Pembelajaran

 

Untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, pengorganisasian pembelajaran perlu diperbarui. Salah satu caranya adalah dengan mengatur pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan satuan pendidikan.

Kewenangan Pemerintah Pusat

  1. Struktur kurikulum
  2. Profil Pelajar Pancasila
  3. Capaian Pembelajaran
  4. Prinsip pembelajaran dan asesmen

Kewenangan Satuan Pendidikan

  1. Visi, misi, dan tujuan sekolah
  2. Kebijakan lokal terkait kurikulum
  3. Proses pembelajaran dan asesmen
  4. Pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
  5. Pengembangan perangkat ajar
sumber : https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/


Pengajaran Sesuai dengan Tingkat Kemampuan Peserta Didik

 

Pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik (teaching at the right level) adalah pendekatan pengajaran yang berpusat pada kesiapan belajar peserta didik, bukan hanya pada tingkatan kelas.

Apa tujuan pendekatan pengajaran ini?

  • Sebagai bentuk implementasi dari filosofi pembelajaran Ki Hadjar Dewantara yang berpusat pada peserta didik;
  • Untuk memastikan setiap peserta didik mendapatkan hak belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan;
  • Memberikan waktu yang cukup untuk peserta didik membangun dan meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi.

Bagaimana penerapannya?

  • Dengan Asesmen Awal Pembelajaran dan penyesuaian Tujuan Pembelajaran
    Kemajuan hasil belajar peserta didik dilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran akan mendapatkan pendampingan agar mencapai capaian pembelajarannya.
  • Dengan pembelajaran berdiferensiasi.
    Peserta didik dalam fase perkembangan yang sama bisa memiliki tingkat pemahaman dan kesiapan yang berbeda. Karena itu, pada model pengajaran ini, cara dan materi pembelajaran divariasikan berdasarkan tingkat pemahaman dan kesiapan peserta didik.

Apa itu fase perkembangan?

Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai peserta didik, yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhannya.

Fase dan Jenjang/Kelas

  • Fase A: SD/MI (Kelas 1–2)
  • Fase B: SD/MI (Kelas 3–4)
  • Fase C: SD/MI (Kelas 5–6)
  • Fase D: SMP/MTs (Kelas 7–9)
  • Fase E: SMA/MA, SMK/MAK (Kelas 10)
  • Fase F: SMA/MA, SMK/MAK(Kelas 11–12)

Sekolah Luar Biasa

  • Fase A: usia mental ≤ 7 tahun
  • Fase B: usia mental ± 8 tahun
  • Fase C: usia mental ± 8 tahun
  • Fase D: usia mental ± 9 tahun
  • Fase E: usia mental ± 10 tahun
  • Fase F: usia mental ± 10 tahun

Bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen?

Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, yang mencakup rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan selama pembelajaran berlangsung, serta asesmen sumatif di akhir pembelajaran.

Asesmen Formatif Awal Pembelajaran

Asesmen di awal pembelajaran bertujuan untuk menilai kesiapan masing-masing peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang. Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana yang telah dibuatnya dan/atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik.

Pembelajaran

Melakukan pembelajaran dan memonitor kemajuan belajar peserta didik secara berkala dengan menggunakan berbagai metode asesmen formatif.

Asesmen Sumatif di Akhir Pembelajaran

Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini juga bisa digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.


Penerapan Profil Pelajar Pancasila di Lingkungan Sekolah

 


Profil Pelajar Pancasila dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap pelajar melalui: budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.

  1. Budaya sekolah

Sebagai bagian dari budaya sekolah, 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan ke dalam iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah.

  1. Pembelajaran intrakurikuler

Sebagai bagian dari pembelajaran intrakurikuler, Capaian Pembelajaran, tujuan pembelajaran, atau materi/topik pembelajaran sudah menginkorporasikan 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila di dalamnya.

  1. Pembelajaran kokurikuler (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Sebagai bagian dari pembelajaran kokurikuler, 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila dijadikan pilihan untuk menjadi tujuan dan capaian dalam kegiatan projek dijalankan. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih untuk menjadi fokus tujuan kegiatan juga kemudian menjadi dasar pelaksanaan asesmen projek. Ketahui lebih lanjut.

  1. Pembelajaran ekstrakurikuler

Sebagai bagian dari pembelajaran ekstrakurikuler, 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.


Pengertian Profil Pelajar Pancasila

 



Definisi Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.

Kegunaan Profil Pelajar Pancasila

  • Menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan
  • Menjadi kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia
  • Tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan

Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi dan beberapa elemen di dalamnya.

Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia 

Berkebinekaan Global

Mandiri

Bergotong royong

Bernalar kritis

Kreatif


Penyesuaian Jadwal Pelaksanaan Seleksi CASN Tahun Anggaran 2023

 


 Sehubungan dengan tingginya trafik pendaftaran pada sistem SSCASN yang berdampak terhadap portal pendaftaran seleksi CASN Tahun 2023, bersama ini kami sampaikan penyesuaian jadwal pelaksanaan seleksi CASN tahun 2023 sebagaimana terlampir. Penyesuaian waktu pendaftaran seleksi ini juga berlaku bagi calon PPPK Guru Pelamar Umum. Dengan adanya surat ini, maka surat Plt. Kepala BKN Nomor: 8871/BKS.04.01/SD/K/2023 tanggal 16 September 2023 dinyatakan dilakukan penyesuaian.